Tiga Jam di Rumah Duka Diplomat Arya Daru Pangayunan, Komnas HAM Pilih Bungkam, Ada Apa?

Diplomat Kemlu Arya DaruFoto Arya Daru Pangayunan, Diplomat Kemlu yang tewas ditemukan dengan terlilit lakban. (Twitter)

Teropong.net – Kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan tabir tebal.

Alih-alih mendapatkan titik terang, publik justru disuguhkan babak baru yang semakin penuh tanda tanya setelah kunjungan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ke kediaman keluarga almarhum di Bantul, Rabu (23/7/2025) kemarin.

Pertemuan yang berlangsung lebih dari tiga jam itu berakhir dengan dinding keheningan yang solid dari lembaga pengawas HAM tersebut.

Sikap “main rahasia” ini sontak memicu spekulasi liar. Apa yang ditemukan Komnas HAM di balik pintu tertutup itu hingga mereka begitu irit bicara?

Pertemuan Panjang, Keterangan Super Singkat

Tim Komnas HAM, yang dipimpin langsung oleh ketuanya, Anis Hidayah, tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB dan baru meninggalkan lokasi pada pukul 13.24 WIB. Durasi tiga jam lebih bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah proses permintaan keterangan.

Hal ini mengindikasikan adanya pembahasan yang mendalam, detail, dan kemungkinan sensitif dengan pihak keluarga.

Namun, harapan media dan publik untuk mendapatkan update signifikan pupus seketika. Anis Hidayah hanya memberikan konfirmasi minimalis yang jauh dari memuaskan.

“Ya kami meminta keterangan kepada keluarga korban. Itu aja dulu ya,” ujar Anis dikutip Kamis (24/7/2025).

Ketika didesak lebih jauh mengenai kemungkinan temuan baru, bukti, atau dokumen penting, jawabannya tetap sama: sebuah penundaan tanpa batas waktu yang jelas.

“Nanti saja, itu saja dulu. Nanti saja disampaikan,” imbuhnya. “Kami belum bisa sampaikan, nanti perkembangan dari penyelidikan akan kami sampaikan.”

Pernyataan-pernyataan normatif ini, alih-alih menenangkan, justru menjadi bensin yang menyulut api spekulasi di kalangan publik, terutama anak muda yang aktif di media sosial.

Mengapa Sikap Bungkam Komnas HAM Justru Jadi Sorotan?

Dalam penanganan kasus-kasus besar, sikap hati-hati sebuah lembaga penyelidik memang bisa dimaklumi.

Namun, kebungkaman Komnas HAM dalam kasus kematian seorang diplomat ini terasa janggal dan memunculkan beberapa kemungkinan analisis:

Melindungi Integritas Penyelidikan: Ini adalah alasan paling klasik. Komnas HAM mungkin tidak ingin informasi prematur bocor ke publik, yang berpotensi merusak jalannya penyelidikan atau memberi kesempatan bagi pihak-pihak tertentu untuk menghilangkan barang bukti.

Temuan yang Terlalu Sensitif: Kematian seorang diplomat di luar negeri bisa jadi melibatkan isu yang lebih besar dari sekadar kasus kriminal biasa. Ada kemungkinan temuan awal Komnas HAM menyentuh ranah yang sangat sensitif, entah itu melibatkan institusi negara, hubungan diplomatik, atau bahkan jaringan internasional. Mengungkapnya secara gegabah bisa memicu guncangan yang lebih besar.

Melindungi Keselamatan Keluarga dan Saksi: Komnas HAM bisa jadi sedang memprioritaskan keamanan keluarga almarhum Arya Daru. Jika ada ancaman atau intimidasi yang dirasakan oleh keluarga, maka menjaga kerahasiaan keterangan mereka adalah langkah mutlak yang harus diambil.

Belum Ada Kesimpulan Utuh: Kemungkinan lainnya adalah informasi yang didapat masih berupa potongan-potongan puzzle yang belum membentuk gambaran utuh. Komnas HAM enggan berspekulasi dan memilih menunggu semua fakta terkumpul sebelum memberikan pernyataan resmi.

Publik Menuntut Transparansi

Di satu sisi, kehati-hatian memang diperlukan.

Namun di sisi lain, kasus yang menyangkut nyawa seorang abdi negara ini adalah milik publik.

Kematian Arya Daru Pangayunan bukan lagi sekadar urusan keluarga, melainkan preseden bagi keselamatan diplomat Indonesia lainnya di masa depan.

Sikap diam Komnas HAM menjadi pertaruhan besar bagi kepercayaan publik.

Semakin lama mereka menahan informasi, semakin liar spekulasi yang berkembang dan semakin besar tekanan agar kasus ini dibuka secara transparan.

Keheningan ini adalah pedang bermata dua: bisa jadi merupakan strategi brilian untuk membongkar kasus, atau justru menjadi tanda adanya kebuntuan atau tekanan besar di balik layar.

Kini, bola panas ada di tangan Komnas HAM. Publik hanya bisa menunggu dan berharap bahwa di balik kebungkaman ini, ada kerja serius yang sedang berjalan untuk mengungkap kebenaran di balik tewasnya diplomat Arya Daru Pangayunan.

By redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *