Ulama Besar Purworejo KH Thoifur Mawardi Wafat, Ini Sosok dan Warisan Ilmunya

Ulama Besar Asal PurworejoKH Thoifur Mawardi yang merupakan pengasuh Ponpes Daarut Tauhid Kedungsari, Purworejo wafat di Jawa Tengah. (dok.Istimewa)

Teropong.net – Kabar duka yang mendalam datang dari Purworejo, Jawa Tengah.

Ulama besar yang menjadi panutan ribuan umat, KH Thoifur Mawardi, telah berpulang ke rahmatullah.

Pendakwah yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid Kedungsari ini menghembuskan napas terakhirnya pada hari Selasa (19/8/2025), sekitar pukul 16.00 WIB, meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, santri, dan seluruh masyarakat yang mencintainya.

Sejak Selasa pagi hingga sore hari ini, langit terlihat murung.

Mendung tak kunjung pergi, bahkan tadi pagi hujan turun cukup deras. Sekilas mungkin kita hanya menganggapnya sebagai cuaca biasa.

Namun ternyata, sore hari ini kita baru paham bahwa langit sedang mengirimkan pesan.

Sebagaimana pernah dikatakan para ulama:

“Jika seorang ‘alim (orang berilmu) meninggal dunia, maka langit pun menangis.”

Berbeda halnya bila yang meninggal adalah orang yang tidak sholeh.

Langit dan bumi tidak menangisinya, bahkan tidak merasakan kepergiannya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan mereka pun tidak diberi tangguh.” (QS. Ad-Dukhan: 29)

Maka tak heran bila hari ini langit seolah ikut bersedih. Selasa, 19 Agustus 2025 sekitar pukul 16.00, KH Thoifur Mawardi salah satu murid langsung dari Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki di Makkah berpulang ke rahmatullah.

Siapa Sosok KH Thoifur Mawardi?

Bagi masyarakat Purworejo dan sekitarnya, nama KH Thoifur Mawardi begitu dihormati.

Lahir pada 8 Agustus 1955, beliau adalah putra dari ulama besar KH. R. Mawardi, yang merupakan keturunan trah pahlawan dan ulama besar di Bagelen.

Keilmuan beliau tidak diragukan lagi, terbukti dari perjalanannya menuntut ilmu yang tak kenal lelah, mulai dari Pondok Lasem Rembang, Pondok Sugihan Kajoran Magelang, hingga puncaknya berguru langsung kepada ulama besar dunia, Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani di Makkah selama lebih dari satu dekade, dari tahun 1977 hingga 1988.

Karena kedalaman ilmunya, banyak ulama dan habaib yang memberinya julukan “kitab berjalan”, sebuah pengakuan atas keluasan wawasan dan hafalannya.

Tak hanya itu, beliau juga dikenal memiliki sejumlah karomah, salah satunya adalah sebuah sumur di Ma’had Rushaifah, Makkah, yang dinamai “Bi’ru Thoifur” atau Sumur Thoifur, sebagai jejak jasa beliau saat masih menjadi santri di sana.

Warisan Nasihat dan Keteladanan

Kepergian Kiai Thoifur meninggalkan kenangan mendalam bagi siapa saja yang pernah berinteraksi dengannya.

Beliau bukan hanya seorang guru, tetapi juga seorang teladan yang hidup. Banyak yang datang dari berbagai penjuru hanya untuk sekadar meminta doa dan nasihatnya.

Pengaruhnya terasa hingga ke berbagai kalangan. Ketua Bintang Muda Indonesia (BMI), Farkhan Evendi, yang juga merasa kehilangan, berbagi kenangannya.

“Beliau adalah paman dari sahabat saya Gus Amin fitri dan Gus Nurul Huda Purworejo. Perjumpaan saya dengan Abahyai Taifur diperantarai keponakan beliau tersebut,” kata dia.

Farkhan juga ikut berbela sungkawa dan mendapatkan surga di sisi Allah SWT.

“Beliau adalah teladan. Beberapa kali saya sowan ke ndalem beliau untuk meminta nasehat sekaligus doa. Khususnya supaya dicintai Rosulullah,” ujar Farkhan Evendi.

Ia juga mengingat sejumlah amalan dan nasehat yang harus dijaga selama ini

“Beliau adalah teladan. Beberapa kali saya sowan ke ndalem beliau untuk meminta nasehat sekaligus doa. Khususnya supaya dicintai Rosulullah,” ungkap Farkhan yang juga aktivis sosial masyarakat.

Nasihat yang beliau berikan selalu menyentuh hal-hal mendasar namun esensial dalam kehidupan seorang muslim.

Ada beberapa amalan dan nasehat yang ia sampaikan terutama untuk menjaga makanan dari barang haram dan subhat.

Kiai Thoifur sangat menekankan pentingnya kesucian rezeki tersebut.

Selamat jalan Guru.

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

اللهم اؤجرنا في مصيبتنا واخلف لنا خيرا منها

By redaksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *